Penggunaan Snapchat naik drastis selama WFH akibat corona
Jakarta (ANTARA) – Platform media sosial yang populer dengan video temporer, Snapchat, mengalami kenaikan penggunaan secara global sejak berlaku kebijakan bekerja dari rumah, work from home/WFH, dan menjaga jarak, physical distancing, untuk mengatasi penyebaran virus corona baru, COVID-19.
"Snap yang terkirim antar teman mencapai tingkat tertinggi selama periode ini, melebihi Snap yang terkirim saat Natal dan hari libur besar lainnya," kata Snapchat dalam keterangan pers, dikutip Jumat.
Platform ini mengalami pertumbuhan lebih dari 50 persen untuk panggilan video dan suara berdasarkan data akhir Maret, dibandingkan dengan akhir Februari tahun ini.
Penggunaan grup mengobrol di Snapchat juga menempati urutan tertinggi pada periode tersebut.
Sementara itu, penggunaan Lens AR, yang didukung teknologi augmented reality, juga meningkat lebih dari 25 persen hingga akhir Maret, dibandingkan dengan akhir Februari.
Pengguna platform tersebut juga banyak mengakses Snapchat Show, terutama menonton konten Discover tentang berita dan informasi kesehatan. Saat ini ada lebih dari 445 Discover Stories atau Shows tentang COVID-19.
Snapchat telah mengkurasi konten yang masuk ke Discover agar menayangkan fakta yang valid. Mereka bekerja sama dengan berbagai lembaga antara lain World Health Organization (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Snapchat juga mengumumkan bahwa Snap Lab, tim yang membuat kacamata Spectacles, memproduksi alat pelindung wajah medis, yang akan disumbangkan ke rumah sakit.
Baca juga: WFH akibat corona, pemain "game online" di AS melonjak dan trafik naik
Baca juga: Spotify sebut lagu "santai" makin populer di tengah isolasi diri
Baca juga: Rapat virtual pakai Zoom tidak aman, video tidak dienkripsi